Ekspor Indonesia Pada Oktober 2021 Mencapai US$22,03 Miliar dan Impor Indonesia Pada Oktober 2021 Senilai US$16,29 Miliar.
Jadwal Rilis :
Hit :
Abstraksi
EKSPOR :
- Nilai ekspor Indonesia Oktober 2021 mencapai US$22,03
miliar atau naik 6,89 persen dibanding ekspor September 2021. Dibanding
Oktober 2020 nilai ekspor naik sebesar 53,35 persen.
- Ekspor nonmigas Oktober 2021 mencapai US$21,00 miliar,
naik 6,75 persen dibanding September 2021, dan naik 52,75 persen dibanding
ekspor nonmigas Oktober 2020.
- Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia
Januari–Oktober 2021 mencapai US$186,32 miliar atau naik 41,80 persen
dibanding periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor nonmigas
mencapai US$176,47 miliar atau naik 41,26 persen.
- Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2021
terhadap September 2021 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar
US$823,3 juta (26,59 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada
mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar US$105,5 juta
(10,04 persen).
- Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri
pengolahan Januari–Oktober 2021 naik 35,53 persen dibanding periode yang
sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 5,17 persen dan
ekspor hasil tambang dan lainnya naik 87,70 persen.
- Ekspor nonmigas Oktober 2021 terbesar adalah ke
Tiongkok yaitu US$5,93 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,34 miliar dan
Jepang US$1,41 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 46,10 persen.
Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar
US$3,55 miliar dan US$1,54 miliar.
- Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar
pada Januari–Oktober 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$27,60
miliar (14,82 persen), diikuti Kalimantan Timur US$19,03 miliar (10,21
persen) dan Jawa Timur US$18,76 miliar (10,07 persen) .
IMPOR:
- Nilai impor Indonesia Oktober 2021 mencapai US$16,29
miliar, naik 0,36 persen dibandingkan September 2021 atau naik 51,06
persen dibandingkan Oktober 2020.
- Impor migas Oktober 2021 senilai US$1,90 miliar, naik
1,68 persen dibandingkan September 2021 atau naik 75,94 persen
dibandingkan Oktober 2020.
- Impor nonmigas Oktober 2021 senilai US$14,39 miliar,
naik 0,19 persen dibandingkan September 2021 atau naik 48,29 persen
dibandingkan Oktober 2020.
- Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar
Oktober 2021 dibandingkan September 2021 adalah besi dan baja US$181,7
juta (18,36 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah produk farmasi
US$163,2 juta (34,17 persen).
- Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar
selama Januari–Oktober 2021 adalah Tiongkok US$43,72 miliar (32,06
persen), Jepang US$11,79 miliar (8,65 persen), dan Thailand US$7,32 miliar
(5,36 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$23,72 miliar (17,39 persen)
dan Uni Eropa US$8,68 miliar (6,37 persen)
-
Menurut golongan penggunaan barang,
nilai impor Januari–Oktober 2021 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya
terjadi peningkatan pada barang konsumsi US$4.052,0 juta (34,81 persen), bahan
baku/penolong US$33.336,5 juta (39,64 persen), dan barang modal US$3.654,8 juta
(19,50 persen).
- Neraca perdagangan Indonesia Oktober
2021 mengalami surplus US$5,73 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas
US$6,60 miliar. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit US$0,87 miliar.